Post

Dalil di anjurkannya maulid nabi saw


Foto Apiek Danken. بسم الله الرحمن الرحيم
Dalam Al Quran, Allah swt memerintah untuk
mengingat (memperingati) hari-hari bersejarah, hari dimana Allah menurunkan tanda-tandanya dan nikmat yang besar pada hari tersebut.
seperti dalam firman Allah surat Ibrahim ayat 5:
(وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ)
[Surat Ibrahim : 5]
“dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah, Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.”


Foto Apiek Danken.
Ingat. Banyak kehebatan yg terjadi pada lahirnya nabi saw. Seperti padamnya api keabadian raja persia yg ribuan tahun tak pernah padam sebelumnya,
Dan pada waktu maulid (hari kelahiran nabi) api itu padam.
Dan lahirnya nabi saw termasuk lahirnya rahmat terbesar untuk kita semua umat islam, karena di anugrahkannya nabi saw untuk kita, menjadikan kita semua mendapat hidayahnya. dan lahirnya nabi saw termasuk hari dari hari-hari allah swt.
Begitu juga kita semua ummat islam lebih baik mensyukuri hari kelahiran kita. Dengan puasa shodaqoh berdoa'a dll dengan cara-cara yg islami.
Karena Dalam Al quran sendiri juga disebutkan doa
sejahtera pada hari kelahiran Nabi, seperti
Doa Nabi Isa dalam firman Allah di surat Maryam ayat 33:
(وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ )
[Surat Maryam : 33]
Dan kesejahteraan atasku pada hari
kelahirannku”.
Terus lantas di mana dalil di anjurkannya kita merayakan maulid nabi saw..?
Mari kita kaji lagi ayat di bawah ini.
DALIL NASH ALQUR'AN.
Allah swt berfirman dalam surat Yunus ayat 58:
(قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ)
[Surat Yunus : 58]
Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-
Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.
kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" .
Dalam ayat tersebut Allah swt jelas sekali memerintahkan untuk senang bahagia bergembira terhadap semua karunia dan rahmat Allah swt.
Dan termasuk salah satu rahmatNya allah swt yang sangat besar adalah Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana dalam firman Allah di surat Al Anbiya ayat 107:
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)
[Surat Al-Anbiya : 107]
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Bahkan sebagian ahli tafsir mengatakan kalimat rahmat pada surat Yunus ayat 58 dimaksudkan kepada Nabi Muhammad dengan menjadikan surat Al Anbiya ayat 107 sebagai penafsirnya,
sebagaimana terdapat dalam tafsir Durar Al Manstur karangan Imam As Sayuthy, tafsir Al Alusty fi Ruh Al Ma`any dan tafsir Ibnul Jauzy.
Jadi dalam ayat tersebut sangat jelas terdapat perintah untuk merayakan terhadap datangnya (lahirnya) Rasulullah SAW. Sedang kesenangan, kebahagiaan, kegembiraan tersebut dapat diungkapkan/ekspresikan dengan berbagai macam cara, baik dengan menyediakan makanan kepada orang lain, bersadaqah, berkumpul sambil berzikir dan bershalawat, puasa dll.
Jadi ummat islam harus sadar semua dan memahami bahwa nabi saw adalah rahmat dan anugrah terbesar untuk kita semua. Siapapun yg menyangkal ini, sudah pasti patut di ragukan keislamannya.
Nabi Muhammad SAW Beliau sendiri mengatakan:
انا الرحمة المهداة
رواه الحاكم وصححه
Saya rahmat yg di anugrahkan. (Hr. Hakim)
DALIL HADIST NABI SAW.
Dan perlu diketahui bahwa Rasulullah sendiri merayakan hari kelahiran beliau sendiri yaitu dengan berpuasa pada hari senin yg tak lain adalah hari kelahirannya.
Dalam hadist Ketika nabi saw ditanyakan oleh para shahabat tentang puasanya beliau di hari senin dan kamis, beliau menjawab:
ذاك يوم ولدت فيه,ويوم أنزل علي
َitu adalah hari kelahiranku dan hari diturunkan
wahyu atasku”.(H.R. Muslim)
Bukankah itu sunah kalau baginda sendiri yg melakukan peraya'an maulid?.
Kalau mereka bertanya, "itu nabi kan merayaka hari kelahirannya dengan puasa?. Sedang kalian aswaja merayakannya dengan shadoqh dll."
Jawabannya adalah bahwa puasa nabi saw termasuk dari beberapa bentuk expresi kebahagia'an dan kegembira'an, contoh nabi berpuasa pada 10 muharrom ('asyuro'). Tiada lain puasa itu karena gembira pada hari-hari allah swt, hari kemenangan nabi musa as dari fir'aun.
Mengenai peraya'an maulid ini, imam assuyuthi menjelaskannya dengan sangat tegas dalam kitabnya al-hawy sebagai berikut:
ثُمَّ رَأَيْتُ إِمَامَ الْقُرَّاءِ الْحَافِظَ شمس الدين ابن الجزري قَالَ فِي كِتَابِهِ الْمُسَمَّى "عَرْفُ التَّعْرِيفِ بِالْمَوْلِدِ الشَّرِيفِ" مَا نَصُّهُ: قَدْ رُؤِيَ أبو لهب بَعْدَ مَوْتِهِ فِي النَّوْمِ، فَقِيلَ لَهُ: مَا حَالُكَ، فَقَالَ: فِي النَّارِ، إِلَّا أَنَّهُ يُخَفَّفُ عَنِّي كُلَّ لَيْلَةِ اثْنَيْنِ وَأَمُصُّ مِنْ بَيْنِ أُصْبُعَيَّ مَاءً بِقَدْرِ هَذَا - وَأَشَارَ لِرَأْسِ أُصْبُعِهِ - وَأَنَّ ذَلِكَ بِإِعْتَاقِي لثويبة عِنْدَمَا بَشَّرَتْنِي بِوِلَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِإِرْضَاعِهَا لَهُ. فَإِذَا كَانَ أبو لهب الْكَافِرُ الَّذِي نَزَلَ الْقُرْآنُ بِذَمِّهِ جُوزِيَ فِي النَّارِ بِفَرَحِهِ لَيْلَةَ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهِ، فَمَا حَالُ الْمُسْلِمِ الْمُوَحِّدِ مِنْ أُمَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَرُّ بِمَوْلِدِهِ وَيَبْذُلُ مَا تَصِلُ إِلَيْهِ قُدْرَتُهُ فِي مَحَبَّتِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ لَعَمْرِي إِنَّمَا يَكُونُ جَزَاؤُهُ مِنَ اللَّهِ الْكَرِيمِ أَنْ يُدْخِلَهُ بِفَضْلِهِ جَنَّاتِ النَّعِيمِ.
الحاوي للفتاوي-الفتاوى الفقهية-
“Lalu saya melihat Imamul Qurro`, Al-Hafizh
Syamsuddin Ibnul Jauzi berkata dalam kitab beliau yang berjudul ‘Urfut Ta’rif bil Maulid Asy-Syarif’
dengan nash sebagai berikut, “Telah diperlihatkan Abu Lahab setelah meningalnya di dalam mimpi.
Dikatakan kepadanya, “Bagaimana keadaanmu?”,
dia menjawab, “Di dalam Neraka, hanya saja
diringankan bagiku (siksaan) setiap malam Senin dan dituangkan di antara dua jariku air sebesar ini -dia berisyarat dengan ujung jarinya- karena saya memerdekakan Tsuwaibah ketika dia memberitahu
kabar gembira kepadaku tentang kelahiran Nabi shallallahu alaihi wasallam dan karena dia telah menyusuinya.”
As-Suyuthi berkata, “Jika Abu Lahab yang kafir ini, yang Al-Qur`an telah turun mencelanya,
diringankan (siksaannya) di neraka dengan sebab kegembiraan dia dengan malam kelahiran Nabi shallallahu alaihi wasallam, maka bagaimana lagi dengan keadaan seorang muslim yang bertauhid dari
kalangan ummat Nabi shallallahu alaihi wasallam
yang bergembira dengan kelahiran beliau dan
mengerahkan seluruh kemampuannya dalam
mencintai beliau shallallahu alaihi wasallam.
saya bersumpah bahwa tidak ada balasannya dari Allah Yang Maha Pemurah, kecuali Dia akan memasukkannya berkat keutamaan dari-Nya ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.
[ Imam As-Suyuthi berkata dalam Al-Hawy 1/196-197 ].
Pertanyaan yg kadang kita lupakan adalah..
Seperti apa kecinta'an kita kepada baginda nabi saw..?
Terkadang kita mensyukuri lahirnya anak kita, mensykuri nikmat-nikmat dari allah swt.
Anak meminta ini dan itu kita turuti.
Dan Kita jadi lupa bersyukur atas pembawa hidayah islam, rahmat terbesar.. Lupa mensyukuri kelahiran rahmat yaitu nabi saw. Inilah yg patut kita curigakan aliran keislamannya.
Mari simak di bawah ini, semoga hati kita terbuka.. Amin.
Allah ta’ala berfirman :
(قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ)
[Surat At-Tawba : 24]
"Katakanlah: jika bapak-bapak kamu , anak-anak kamu, saudara-saudara kamu, isteri-isteri kamu, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai,
adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”.
[QS At-Taubah :24]
Dalam hadist Rasulullah swa bersabda :
قال النبي صلى الله عليه وسلم لا يؤمن أحدكم، حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
“Tidak beriman seseorang kamu sehingga adalah saya lebih dicintai nya dari orang tua nya dan anak nya dan semua manusia” .
[HR Bukhari dan Muslim] .
Sekarang anda tidak usah sibuk ngurusin orang yang merayakan maulid nabi saw, lebih baik anda tanya pada diri anda, seberapa besar kecinta'an anda pada nabi saw.
Sikap anti berlebihan terhadap Maulid Nabi,
terkesan seakan peringatan Maulid Nabi adalah kesalahan yang mutlak, namun di balik ingkar mereka yang melampaui batas, ternyata ajaran ingkar Maulid Nabi baru ada sejak mereka ada, sejak aliran itu ada.
belum ada jauh sebelum peringatan Maulid ini
telah diperingati dan di akui oleh ummat Muslim dan
Ulama sedunia, latar belakang ulama yang mereka sukai ternyata para pecinta Maulid dan salah satu dari sekian Para Motivator Maulid ,
berikut ini sebagian bukti nya :
Pendapat Ibnu Taymiyah Tentang Maulid Nabi
Ibnu Taymiyah berkata :
فتعظيم المولد واتخاذه موسما قد يفعله بعض الناس ويكون لهم فيه أجر عظيم لحسن قصدهم وتعظيمهم لرسول الله صلى الله عليه وسلم.
“Adapun mengagungkan maulid dan
menjadikannya acara rutin, itu dikerjakan oleh
sebagian manusia, dan mereka mendapat pahala yang besar karena tujuan baik dan
pengagungannya terhadap Rasulullah SAW” .
[Lihat kitab Iqtidha' Shirathil Mustaqim : 297] .
Ibnu Taymiyah juga berkata :
فتعظيم المولد واتخاذه موسما قد يفعله بعض الناس ويكون لهم فيه أجر عظيم لحسن قصدهم وتعظيمهم لرسول الله صلى الله عليه وسلم.
“Adapun mengagungkan maulid dan
menjadikannya acara rutin, itu dikerjakan oleh
sebagian manusia, dan mereka mendapat pahala yang besar karena tujuan baik dan
pengagungannya terhadap Rasulullah SAW” .
[Lihat kitab Majmu' Fatawa 23: 134] .
TERNYATA :
Ibnu Taymiyah sosok Syaikh utama mereka penolak maulid nabi saw, membela Maulid Nabi,
kenapa sebagian mereka mengingkari pendapat Ibnu Taymiyah, kenapa sebagian mereka menyangka ini fitnah terhadap Ibnu Taymiyah,
kenapa sebagian mereka justru tidak pernah tahu pendapat Ibnu Taymiyah.?
sebenarnya dalam masalah Maulid Nabi, mereka ingin berlepas diri dari Ibnu Taymiyah, yang sangat jelas mendukung Maulid Nabi, seandainya Maulid Bid’ah atau Tasyabbuh, sungguh Ibnu Taymiyah lebih dulu
memerangi perayaan Maulid, karena di masa nya perayaan Maulid telah dirayakan setiap tahun,
tidak pernah ia bilang Bid’ah, tidak pernah ia
bilang Tasyabbuh dengan Natal, tidak pernah ia permasalahkan adakah Nabi dan para sahabat merayakan Maulid seperti ini, tapi Ibnu Taymiyah
malah menyatakan Maulid Nabi adalah amalan yang baik, bahkan mendapat pahala bagi yang merayakan nya, karena menurut Ibnu Taymiyah Maulid adalah termasuk sebagian dari cara mengagungkan Nabi saw, dan termasuk salah satu cara mencintai Nabi, dengan kata lain Ibnu Taymiyah mengakui kebenaran Fatwa Ulama yang membolehkan perayaan Maulid.
Ibnu Katsir memuji Raja Mudhaffar Abu Sa’id Al-Kukburi sebagai berikut :
وكان يعمل المولد الشريف في ربيع الأول ويحتفل به احتفالا هائلا,وكان مع ذلك شهما شجاعا فاتكا بطلا عاقلا عالما عادلا رحمه الله و أكرم مثواه
“Dan dia [Raja Mudhaffar] menyelenggarakan
Maulid yang mulia di bulan Rabi’ul awwal secara besar-besaran. Ia juga seorang raja yang cerdas,
pemberani kesatria, pandai, dan adil, semoga Allah mengasihinya dan menempatkannya ditempat yang paling baik” .
[Lihat Kitab Bidayah wan-Nihayah 13 :136]
Allahu 'a'lam.
Apiek Danken

Categories