Post

PKS Cuci Tangan Media Kadernya


[1] Pada tanggal 13 Mei 2015, Mardani Ali Sera yang merupakan Wasekjen PKS menyatakan bahwa situs resmi PKS hanyalah PKS.id, sedangkan "yang-lain-lain" bukanlah website PKS.
(Lihat foto terlampir - untuk mengecek foto tersebut bisa menuju ke TKP = https://twitter.com/MardaniPKS)

[2] Pernyataan seperti ini sebenarnya menunjukkan sikap "Cuci Tangan" terhadap media-media seperti PKS-Piyungan, Islampos, Dakwatuna, Fimadani, Islamedia, bahkan Facebook Page-nya Jonru.

(Untuk lebih detail-nya daftar media yang terafiliasi/ diurus oleh orang-orang PKS bisa merujuk pada daftar berikut = https://muslimedianews.wordpress.com/…/daftar-website-berl…/)
*****
[3] Kenapa pernyataan ini menunjukkan sikap "Cuci Tangan"? Karena:
[3.1] Kita harus ingat bahwa media-media tersebut dikelola oleh orang-orang PKS itu sendiri:
[3.1.1] Facebook Page-nya Jonru dikelola oleh Jonru yang merupakan seorang kader PKS yang ikut tarbiyah PKS sejak tahun 2003.
Sumber Referensi:
1. http://www.pkspiyungan.org/…/pengakuan-jonru-pks-telah-menc…
2. http://www.pkspiyungan.org/…/perjalanan-jonru-terlahir-kris…
[3.1.2] Salah satu kontributor untuk media Fimadani adalah orang PKS yang merupakan inisiator gerakan #-IndonesiaTanpaJIL
http://eradamusmalum.blogspot.com/…/indonesiatanpajil-sebua…
[3.1.3] Article-article di Dakwatuna banyak sekali disumbangkan oleh orang-orang PKS seperti kadernya PKS, orang KAMMI, dll.
[3.1.4] Di atas merupakan beberapa CONTOH pemaparan bahwa media-media yang terdaftar sebagai "terafiliasi" dengan PKS (sebagaimana dijabarkan pada point 2 di atas) memang benar dikelola oleh orang-orang PKS.
*****
[3.2] Mengingat media-media tesebut dikelola oleh orang-orang PKS itu sendiri maka kita harus ingat dan menyadari bahwa media-media tersebut membuat publikasi seperti itu karena orang-orang PKS tersebut memang punya pola pikir dan "aliran" seperti itu.
[3.3] Dan orang-orang PKS itu memiliki pola pikir dan "aliran" seperti itu karena mereka telah di-doktrin melalui berbagai jalur "pendidikan"/ "pengkaderan"-nya ala PKS (contohnya ya Jonru yang didoktrin PKS sejak tahun 2003).
[3.4] Ini menunjukkan bahwa PKS pun sebenarnya sudah BERTANGGUNG-JAWAB karena telah menjadikan orang-orangnya/ kadernya punya pola pikir/ "aliran" seperti itu.
*****
[4] Mereka (mulai dari petinggi seperti Wasekjen, hingga level bawah seperti Jonru dll.) bisa saja memberikan alasan bahwa media-media tersebut bukanlah cerminan PKS, tapi mereka tetap harus BERTANGGUNG-JAWAB bahwa media-media tersebut memberikan publikasi terhadap isi kepala/ pola pikir/ "aliran" orang-orang PKS yang mereka cerna dan peroleh dari hasil pendidikannya PKS itu sendiri.
[5] Media-media tersebut bisa saja bukan mencerminkan "Party Policy"-nya PKS (kebijakan partai), namun media-media tersebut sudah mencerminkan isi kepala/ pola pikir/ dan "aliran"-nya PKS (lihat kembali penjelasan nomor 4).